top of page

Mempersiapkan Diri Dalam Memilih Jurusan

  • Gambar penulis: quadrasinergi
    quadrasinergi
  • 5 Jul 2020
  • 3 menit membaca

Memang tidak semua orang akan menjalani karir atau pekerjaan yang sejalan dengan bidang yang didalami ketika berada di perguruan tinggi. Hal ini sesuai dengan studi yang dikeluarkan oleh Federal Reserve Bank yang menunjukkan hanya 27 persen lulusan sarjana di Amerika Serikat menjalani profesi yang sesuai jurusan kuliah. Meski begitu, ada yang berpendapat bahwa pemilihan jurusan kuliah yang tepat dapat menentukan masa depan. Bahkan akan menyangkut karir, relasi sosial, pencapaian, hingga pola hidup. Oleh karena itu, memilih jurusan kuliah harus memiliki banyak pertimbangan.


Pada live IG Quadra Sinergi bersama Yarian Alamanda @Yarianrian, kami membahas beberapa hal penting yang perlu menjadi pertimbangan ketika memilih jurusan kuliah. Beberapa diantaranya adalah :


1. Memahami potensi diri

Memahami potensi atau kemampuan diri sangat diperlukan dalam pemilihan jurusan. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda satu sama lain. Bagi sebagian individu lebih mudah memahami pelajaran IPA, namun sebagian yang lain lebih mudah memahami IPS atau bahasa. Untuk memahami kemampuan diri, kita bias melihat dari nilai rapor atau ujian. Selain itu, kita bias mengikuti tes IQ untuk mengetahui potensi intelektual kita.


2. Memahami minat diri

Setiap individu memiliki minat yang berbeda-beda. Hobi merupakan salah satu penerapan dari minat seseorang. Misalnya, menulis, menggambar, fotografi, dan sebagainya. Dengan memetakan minat yang dimiliki dapat membantu dalam pemilihan jurusan. Ketika seseorang memilih jurusan sesuai minat, diharapkan dapat menjalani perkuliahan dengan lebih menyenangkan atau enjoy. Meski begitu, ketika memilih jurusan sesuai minat, belum tentu membuat seseorang bias berhasil pada bidang tersebut. Begitu pula sebaliknya, ketika memilih jurusan yang tidak sesuai minat, belum tentu seseorang tidak berhasil. Hal ini dipengaruhi oleh komitmen dan konsistensi seseorang untuk menjalani minatnya. Dengan komitmen, konsistensi, dan tekad yang kuat, seseorang dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan lebih baik.

Terdapat beberapa kasus dimana individu belum memahami minatnya, padahal tidak lama akan memilih jurusan di perguruan tinggi. Hal ini dapat disiasati dengan mengikuti tes minat yang tersedia pada layanan jasa psikologi terdekat.


3. Melihat peluang kerja

Pada era New Normal seperti sekarang ini, kita harus lebih jeli dalam melihat peluang kerja. Jika kita cermati, ada beberapa profesi yang sekarang sudah menghilang. Sebaliknya, ada beberapa profesi yang dulu tidak ada, sekarang sering dicari. Misalnya, ahli Informasi dan Teknologi (IT). Jika bisa, pilih jurusan yang peluang kerjanya cukup tinggi sehingga tidak sampai lama menganggur.


4. Perhatikan perguruan tinggi yang akan dimasuki.

Lakukan riset tentang perguruan tinggi yang akan dimasuki. Kenali passing grade dan peringka tjurusan di sebuah universitas. Passing grade dan peringkat jurusan bisa berbeda pada tiap universitas. Semakin favorit/dimintai jurusan dan universitas yang ingin dimasuki, passing grade biasanya lebih tinggi. Carilah jurusan dan universitas yang sekiranya dapat dimasuki dengan kemampuan yang dimiliki.

Lakukan riset lain terkait jurusan yang akan diambil. Misalnya, jumlah mahasiswa yang diterima, mata kuliah, alumni dan profil dari jurusan. Jika perlu ketahui nilai akreditas iuniversitas tersebut. Semakin baik nilai akreditasi universitas, akan membuat lulusannya semakin berkualitas dan berpeluang mendapatkan pekerjaan/karir yang lebih baik.


5. Sesuaikan dengan keadaan finansial.

Ketika mempersiapkan dana untuk kuliah, kita harus memikirkan biaya per kuliah, biaya buku, biaya praktikum, biaya hidup dan sebagainya. Setiap jurusan kuliah membutuhkan pengeluaran dana berbeda-beda. Agar tidak kebingungan perihal dana kuliah, lakukan penghitungan matang sebelum memilih jurusan kuliah. Saat ingin kuliah di jurusan apa pun, pertimbangkan keuangan dari orang tua. Oleh karena itu, sebaiknya ada diskusi dengan orang tua dahulu terkait dengan jurusan yang akan diambil dan pertimbangan biayanya. Kalau orang tua bisa mengusahakan, berarti kita tidak akan kebingungan. Hanya saja, jika orang tua tidak mampu, kita bisa mengambil jurusan lain atau mencari beasiswa.


6. Tidak ikut-ikutan teman

Memilih jurusan karena ikut teman seringkali merugikan dan akhirnya menjadi permasalahan di kemudian hari. Kita ikut-ikutan teman karena tidak paham bagaimana cara mempersiapkan diri dalam memilih jurusan. Meski beda jurusan dengan teman, tapi tidak masalah karena seiring berjalan waktu akan ada teman yang lain. Memang awalnya akan tidak mudah, tetapi jika kita paham diri dan memiliki tekad yang kuat, maka kita akan dapat melalui hambatan yang ada.


7. Konsultasi dengan orang terdekat dan ahlinya.

Dalam mempersiapkan pemilihan jurusan jangan segan untuk bertanya pada orang yang lebih berpengalaman. Kita bisa bertanya pada orang tua, guru, kakak kelas, konsultan pendidikan, atau psikolog. Pendapat orang lain juga penting menjadi pertimbangan untuk melihat diri dari kacamata yang berbeda. Siapa tahu, mereka memiliki pandangan dan arahan lain yang bisa menambah referensi untuk memilih jurusan yang cocok.


Comments


bottom of page