top of page

Mengelola Stres Secara Efektif

  • Gambar penulis: quadrasinergi
    quadrasinergi
  • 14 Mei 2020
  • 2 menit membaca

Stres tidak dapat dihindari karena akan selalu hadir dalam kehidupan sehari-hari kita. Sedangkan, mengelola stres bukanlah hal yang mudah dan tidak dapat dilakukan secara instan. OIeh sebab itu, mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus mampu menghadapinya secara aktif serta mampu menguasai situasi khusus yang menjadi pemicunya. Karena penting bagi kita untuk memiliki keterampilan dan perilaku yang dapat mengurangi dampak stres sehingga pada akhirnya kita mampu menciptakan ketahanan terhadap stres yang ada. Apa sih stres itu? Stres merupakan respons terhadap situasi yang dianggap menantang atau mengancam kesejahteraan seseorang. Stres merupakan hal yang netral, namun respons/reaksi kita yang justru membuat sumber stres tersebut menjadi positif atau negatif. Pada titik optimal, stres dapat memberikan dampak yang baik serta dapat membuat diri kita menjadi lebih bersemangat dalam menjalani sesuatu. Hal ini dipahami sebagai stres yang positif (eustress). Sedangkan untuk stres yang negatif disebut distress.


Terdapat 4 tahapan dalam menghadapi stres, yaitu :

  1. Tahap pertama ditunjukkan dengan mamppu mengatasi stres dengan ciri-ciri sikap yang tenang, percaya diri dan humoris; mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi secara rutin; pola tidur yang sehat serta aktif bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

  2. Tahap kedua berupa adanya stres ringan, dengan ciri-ciri berupa munculnya gejala kecemasan, emosi sedih atau marah, cenderung sensitif, merasa pesimis, kehilangan minat, sulit konsentrasi serta mulai menunjukkan perilaku yang berlebihan.

  3. Tahap ketiga adalah stres sedang, dengan ciri-ciri sudah mulai memnganggu pikiran, tubuh dan jiwa sehingga mulai kehilangan kontrol emosi, sering mengalami mimpi buruk, sulit tidur, perilaku obsesif, adanya perasaan bersalah, malu dan cenderung mudah panik.

  4. Tahap keempat adalah stres berat atau sudah menjadi gangguan kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan cemas. Terdapat pula dampak pada gangguan kesehatan fisik seperti penyakit tekanan tinggi, sakit kepala, nyeri lambung, gangguan jantung.

Bagaimana cara untuk dapat mencegah distress? Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mempertahankan gaya hidup sehat. Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup, serta melakukan aktivitas fisik dan olah raga minimal 15 menit secara rutin. Adapun tips yang dapat dilakukan untuk menenangkan diri, yaitu memeluk diri sendiri atau menepuk diri sendiri. Buatlah sugesti positif terhadap diri sendiri sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan semangat untuk dapat melanjutkan aktivitas seperti biasanya. Hindari fokus pada perasaan khawatir, sikap mengeluh dan merenung terlalu dalam, karena hal tersebut hanya akan menambah kondisi kita menjadi negatif.

Kalau sudah mengalami stress tahap sedang menuju berat, apa yang harus dilakukan? Pertama, kenali tanda dan sumber masalah. Kemudian lakukan pengelolaan waktu dan membuat skala prioritas. Upaya menstabilkan kondisi emosi dapat dilakukan relaksasi pernafasan, ibadah, melakukan hobi, berinteraksi dengan orang yang dipercaya atau menghibur diri dengan melakukan humor. Setelah dirasa kondisi telah stabil, baru dapat dilakukan penyelesaian masalah. Jika masalah tersebut masih dalam kendali kita, lakukan solusi yang terbaik dapat dilakukan. Jika masalah tersebut di luar kendali kita, maka kita harus menerimanya dan melakukan reframing (teknik untuk melihat sesuatu dari sudut pandang lain atau mencoba mengubah maknanya).



Comments


bottom of page