Menjadi Good Looking dalam Dunia Kerja

Sebagai pencari kerja, kita terbiasa mencari lowongan pekerjaan dari perusahaan – perusahaan yang dituju. Tak jarang syarat yang tertera dalam lowongan pekerjaan tersebut mencantumkan kata good looking, atau berpenampilan menarik. Padahal dari 10 syarat yang diminta, 9 syarat diantaranya bisa dipenuhi. Alhasil merasa putus asa dan merasa adanya diskriminatif dengan syarat lowongan tersebut. Sehingga menyalahkan perusahaan, tim HRD, atau malah menyalahkan diri sendiri.

Tidak dapat dipungkiri lagi, jika ingin melamar ke posisi dalam bidang layanan, jasa, marketing, dan sebagainya yang membutuhkan untuk bertemu orang banyak, persyaratan berpenampilan menarik akan tertera sebagai syarat lowongan pekerjaan. Sebenarnya persyaratan dari lowongan pekerjaan, dicantumkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan perusahaan tersebut dengan berbagai pertimbangan yang matang. Tidak bisa serta merta menyalahkan tim HRD atau perusahaan yang bertanggung jawab, atau langsung putus asa untuk menyebar lamaran pekerjaan lagi.

Terkadang para pencari kerja melakukan upaya untuk memenuhi syarat good looking tersebut, dengan mengirimkan pas foto yang telah dilakukan pengeditan yang berlebihan. Mereka lupa, setelah lolos administrasi masih ada tahap berikutnya, yaitu psikotes dan interview. Dua hal tersebut biasanya dilakukan dengan mendatangi ke perusahaan tersebut atau rekanan perusahaan. Artinya akan terlihat jelas jika pas foto yang diberikan tidak sesuai dengan yang telah dikirimkan. Bahkan hal tersebut dapat menjadi catatan tersendiri dari perusahaan. Tapi bagaimana kalau diri merasa tidak good looking?

Good looking tidaklah harus tampan dan cantik. Good looking adalah hal yang bisa diupayakan. Good looking dapat diartikan berpenampilan menarik. Dalam hal tersebut, sebagai pencari kerja yang berusaha memenuhi persyaratan lowongan pekerjaan seharusnya dapat mengusahakannya. Dalam hal mengirimkan pas foto, pelamar bisa berdandan terlebih dahulu sebelum berfoto. Sudah banyak video cara berdandan dari yang mudah untuk dapat digunakan sehari-hari, sampai yang rumit. Kita bisa memilih dandanan seperti apa yang diinginkan. Setelah menemukan dandanan yang diinginkan, belajarlah mempraktekkannya. Sehingga pada saat dipanggil untuk interview, kita dapat menunjukkan bahwa foto yang telah diberikan dan diri yang asli adalah orang yang sama.

Kemudian ada beberapa hal lain yang tidak kalah penting dan membutuhkan perhatian lebih, yaitu terlihat rapi, bersih dan wangi. Menjadi berpenampilan menarik tidak harus putih. Belajarlah untuk mencintai dirimu sendiri. Kita dapat mengupayakan kebersihan. Bersih yang dimaksud di sini dapat terlihat dengan tubuh yang segar (tidak berbau tidak sedap). Kemudian menggosok gigi, sehingga nafas terasa lebih segar. Wajah tidak berkeringat berlebih. Jika anda termasuk orang yang mudah berkeringat, bawalah sapu tangan atau tissue untuk berjaga-jaga.

Selain bersih, kita juga perlu terlihat rapi. Ada istilah yang biasa dipakai dalam hal ini, “Hargailah orang lain, seperti kamu ingin dihargai”. Saat bertemu dengan tim HRD, pastikan untuk memakai pakaian yang bersih dan rapi. Rambut atau jilbab yang tertata dan sepatu yang bersih. Terkadang ada hal-hal di luar kendali kita, seperti tiba-tiba turun hujan atau angin yang bertiup sangat kencang, sehingga merusak tatanan rambut atau jilbab yang dikenakan. Hal seperti ini bisa diatasi jika kita datang lebih awal dari jadwal pertemuan. Kita bisa menggunakan waktu yang ada untuk berbenah.

Hal lain yang juga butuh perhatian adalah wangi. Minimal tubuh kita tidak mengeluarkan bau yang tidak sedap. Ini merupakan sesuatu yang kecil tapi berdampak besar. Jika tubuh kita wangi, orang lain akan nyaman untuk berbicara dengan kita. Terakhir dan perlu menjadi catatan. Jangan lupa untuk tersenyum. Selain bisa memberikan efek positif pada tubuh. Senyum juga dapat memberikan efek bahagia, sehingga kita tidak lagi merasa malu atau pun grogi.